Jakarta, suarapublic.com - Anies Baswedan kembali muncul dengan pernyataan kontroversial dengan membandingkan pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi dengan SBY. Pernyataan tersebut mengundang komentar sejumlah pihak karena dianggap tidak berdasarkan data yang akurat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pembangunan jalan nasional yang mencapai 1.385 kilometer dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Tak hanya itu, kualitas infrastruktur tersebut juga semakin baik.
"Berbagai infrastruktur vital meningkat signifikan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Panjang jalan nasional yang sebelumnya tercatat 46.432 kilometer di tahun 2014, meningkat 1.385 kilometer menjadi 47.817 kilometer di tahun 2022," jelas Sri Mulyani.
Total panjang jalan provinsi dan kabupaten/kota juga meningkat dari 464.280 kilometer menjadi 501.344 kilometer. Kemudian, jalan tol mencatatkan peningkatan sebesar 1.500 kilometer yaitu dari 930 kilometer pada 2014 menjadi 2.499 kilometer pada 2022.
Di sisi lain, program pembangunan di masa pemerintahan Presiden Jokowi tersebut dinilai berdampak terhadap kemajuan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal itu lantaran pembangunan yang dilakukan Jokowi merata di seluruh wilayah Nusantara.
Dengan meningkatnya kesejahteraan petani maka pembiayaan pendidikan yang lebih tinggi dari anak-anak petani sudah bukan lagi kendala. Dengan mengenyam pendidikan tinggi maka lahir generasi muda yang bisa membawa Indonesia jadi lebih baik ke depannya.
Akademisi Universitas Riau Hermandra menyampaikan dengan infrastruktur yang bagus, kenaikan harga jual hasil pertanian pasti akan berimbas pada kemampuan orang tua untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang paling tinggi.
”Inilah yang dimaksud dengan pembangunan infrastruktur akan berimbas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,” imbuhnya.
Pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh Presiden Jokowi dari awal menjabat hingga saat ini sangat menguntungkan masyarakat hingga negara Indonesia dalam jangka panjang. Di mana bisa melancarkan mobilisasi berbagai komoditas barang dan jasa, meningkatkan konektivitas, menggerakkan ekonomi hingga meningkatkan kualitas SDM.
“Melihat pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya diukur dari kebermanfaatan jangka pendek, namun jangka panjang. Pemerintah dalam hal ini yang penting koneksivitas antar masyarakat semakin lancar. Dengan pembangunan yang massif ini,” katanya. *Rill/Red