Surabaya, suarapublic.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengapresiasi gelaran “Festival Rujak Uleg Surabaya” pasca pencabutan status pandemi oleh World Health Organization (WHO).
Hal itu diungkapkan Fadjar Hutomo Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, dalam sambutan pembukaan Festival Rujak Uleg di Jalan Kembang Jepun kawasan Kya-Kya, Sabtu (6/5/2023).
“WHO sudah mencabut situasi darurat. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Pemkot Surabaya, khususnya Disbudporapar dan seluruh pihak yang telah kolaborasi menyelenggarakan Festival Rujak Uleg. Selamat atas terpilihnya Festival Rujak Uleg 2023 menjadi salah satu Kharisma Event Nusantara 2023,” tutur Fadjar.
Ia berharap, Festival Rujak Uleg sekaligus sebagai warisan budaya tak benda asli Surabaya dan wisata atau event lainnya di Jatim bisa terus mendorong kehadiran wisatawan.
“Sangat banyak saya lihat event Jatim yang masuk (di antara) 110 KEN. Jadi Jatim luar biasa potensinya, Surabaya, Pacitan, Jember dan lain-lain. Kota Surabaya kaya akan potensi keindahan alam, sejarah dan ragam budaya khas dan perlu didorong promosi. Salah satunya Festival Rujak Uleg warisan budaya tak benda,” terangnya lagi.
Apalagi dengan gelaran Festival Rujak Uleg ini yang menggandeng kota tetangga, sambungnya, berpotensi men-sukseskan perjalanan wisata di Jawa Timur (Jatim).
“Surabaya juga menggandeng kota lain sekitar Surabaya. Memang itu diperlukan membuat perjalanan wisata di Jatim. Kalau hanya di Surabaya saja satu hari selesai, tapi, kalau pola perjalanan wisata sampai Mojokerto, Trowulan, menjadi paket wisata menarik dan wisata panjang dan belanja semakin besar,” tambahnya.
Begitu juga Eri Cahyadi Wali Kota mengaku akan terus mempertahankan sinergi dengan warga Surabaya, demi kesejahteraan Kota Pahlawan.
“Kita terus bergerak dengan sinergi luar biasa, dengan provinsi, daerah tetangga, kekuatan bersama dan warga Surabaya. Surabaya warganya sejahtera dan penuh dengan berkah,” ucapnya. Rill/Red